Minggu, 20 Januari 2013

The Motivations II

JENIS DAN SIFAT MOTIVASI

A. Jenis Motivasi
Motivasi sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (i) motivasi primer dan (ii) motivasi sekunder.
1. Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah makhluk berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Insting itu memiliki tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkah laku insting dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat diorgnisasikan.
Freud berpendapat insting memiliki empat ciri, yaitu:
a. tekanan, tekanan adalah kekuatan yang memotivasi individu untuk bertingkah laku.
b. sasaran, sasaran insting adalah kepuasan atau kesenangan, kepuasan tercapai apabila tekanan energi pada insting berkurang.
c. objek, objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting, hal-hal yang memuaskan insting tersebut dapat berasal dari luar individu atau dari dalam individu.
d. Sumber, sumber insting adalah keadaan kejasmanian individu. Insting manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Insting kehidupan (life instincst), bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seperti makan, minum, istirahat, dan memilihara keturunan.
2) Insting kematian (death instincst), tertuju pada penghancuran.
2. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetap juga faktor-faktor sosial. Motivasi sekunder memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Prilaku manusia terpangaruh oleh tiga komponen penting seperti afektif, kognitif, dan konatif.
a. Komponen afektif, komponen afektif adalah aspek emosional. Komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap dan emosi.
b. Komponen kognitif, komponen kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan.
c. Komponen konatif, komponen konatif adalah terkait dengan kemauan dan kebiasaan bertindak.
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap (a) merupakan kecenderungan berpikir, merasa, kemudian bertindak, (b) memiliki daya dorong bertindak, (c) relatif bersifat tetap, (d) berkecenderungan melakukan penilaian, dan (e) dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis kegoncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai (a) pembangkit energi, (b) pemberi informasi pada orang lain, (c) pembawa pesan dalam berhubungan dengan orang lain, (d) sumber informasi tentang diri seseorang.
Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap, berlangsung otomatis. Kemauan seseorang timbul karena adanya (a) keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, (b) pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan, (c) energi dan kecerdasan, (d) pengeluaran energi yang tepat untuk mencapai tujuan.
B. Sifat Motivasi
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri(motivasi internal) dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal).
1. Motivasi Intrinsik(motivasi internal).
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan / dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini membuat seseorang melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Motivasi ini mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi.
2. Motivasi Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi eksternal akan berubah menjadi motivasi internal jika timbul kesadaran dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu karena senang melakukannya.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b. Hadiah.
Berikan hadiah untuk siswa berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi.
c. Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
d. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk di berikan pujian yang sifatnya membangun.
e. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses balajar mengajar. Harapan pemberian hukuman adalalah agar siswa berusaha merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
f. Memberikan perhatian yang maksimal kepada peserta didik.
g. Membantu kesulitan belajar anak secara individual maupun kelompok.
h. Menggunakan metode pengajaran yang bervariasi.
i. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
j. Menggunakan gambar dalam proses menerangkan, hal ini untuk mengurangi rasa jenuh siswa.
k. Menggunakan lelucon/bercanda sebagai bentuk “refreshing” dan untuk mendapatkan perhatian siswa kembali.
Maslow dan Rogers mengakui pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Maslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri. Ia menemukan 15 ciri orang yang mampu mengaktualisasi diri. Ciri tersebut adalah (a) berkemampuan mengamati suatu realitas secara efisien, apa adanya, dan terbatas dari subjektivitasnya, (b) dapat menerima diri sendiri, orang lain, secara sewajarnya, (c) berperilaku spontan, sederhana, dan wajar, (d) terpusat pada masalah atau tugasnya, (e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang tinggi, (f) memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan kebudayaannya, (g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah,(h) dapat mengalami pengalaman puncak, (i) memiliki rasa keterikatan, solidaritas kemanusiaan yang tinggi, (j) dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (k) memiliki watak terbuka dan bebas prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan tinggi, (m) memiliki rasa humor terpelajar, (n) memiliki kreativitas dalam bidang kehidupan, (o) memiliki otonomi tinggi.



C. KESIMPULAN
Motivasi sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (i) motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia dan (ii) motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari.
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri (motivasi internal) yaitu motivasi yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena memang dalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal) yaitu motivasi yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar diri individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar