JENIS DAN SIFAT MOTIVASI
A. Jenis Motivasi
Motivasi
sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu (i) motivasi primer dan (ii) motivasi sekunder.
1. Motivasi primer
Motivasi
primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang
umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah
makhluk berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau
kebutuhan jasmaninya. Insting itu memiliki tujuan dan memerlukan
pemuasan. Tingkah laku insting dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu
secara spontan, dan dapat diorgnisasikan.
Freud berpendapat insting memiliki empat ciri, yaitu:
a. tekanan, tekanan adalah kekuatan yang memotivasi individu untuk bertingkah laku.
b. sasaran, sasaran insting adalah kepuasan atau kesenangan, kepuasan tercapai apabila tekanan energi pada insting berkurang.
c. objek,
objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting, hal-hal yang
memuaskan insting tersebut dapat berasal dari luar individu atau dari
dalam individu.
d. Sumber, sumber insting adalah keadaan kejasmanian individu. Insting manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Insting kehidupan (life instincst), bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seperti makan, minum, istirahat, dan memilihara keturunan.
2) Insting kematian (death instincst), tertuju pada penghancuran.
2. Motivasi sekunder
Motivasi
sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa ahli,
manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh
faktor biologis saja, tetap juga faktor-faktor sosial. Motivasi sekunder
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial.
Prilaku manusia terpangaruh oleh tiga komponen penting seperti afektif, kognitif, dan konatif.
a. Komponen afektif, komponen afektif adalah aspek emosional. Komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap dan emosi.
b. Komponen kognitif, komponen kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan.
c. Komponen konatif, komponen konatif adalah terkait dengan kemauan dan kebiasaan bertindak.
Perilaku
motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah
suatu motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap (a) merupakan kecenderungan
berpikir, merasa, kemudian bertindak, (b) memiliki daya dorong
bertindak, (c) relatif bersifat tetap, (d) berkecenderungan melakukan
penilaian, dan (e) dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau
berubah.
Perilaku
juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis
kegoncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai (a) pembangkit
energi, (b) pemberi informasi pada orang lain, (c) pembawa pesan dalam
berhubungan dengan orang lain, (d) sumber informasi tentang diri
seseorang.
Perilaku
juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan
tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh
oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap,
berlangsung otomatis. Kemauan seseorang timbul karena adanya (a)
keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, (b) pengetahuan tentang cara
memperoleh tujuan, (c) energi dan kecerdasan, (d) pengeluaran energi
yang tepat untuk mencapai tujuan.
B. Sifat Motivasi
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri(motivasi internal) dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal).
1. Motivasi Intrinsik(motivasi internal).
Jenis
motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan /
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini
membuat seseorang melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Motivasi
ini mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi.
2. Motivasi Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis
motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Motivasi eksternal akan berubah menjadi motivasi internal jika timbul
kesadaran dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu karena
senang melakukannya.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada
permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai oleh
siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b. Hadiah.
Berikan
hadiah untuk siswa berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi.
c. Saingan/kompetisi.
Guru
berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah
dicapai sebelumnya.
d. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk di berikan pujian yang sifatnya membangun.
e. Hukuman
Hukuman
diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses balajar
mengajar. Harapan pemberian hukuman adalalah agar siswa berusaha merubah
diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
f. Memberikan perhatian yang maksimal kepada peserta didik.
g. Membantu kesulitan belajar anak secara individual maupun kelompok.
h. Menggunakan metode pengajaran yang bervariasi.
i. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
j. Menggunakan gambar dalam proses menerangkan, hal ini untuk mengurangi rasa jenuh siswa.
k. Menggunakan lelucon/bercanda sebagai bentuk “refreshing” dan untuk mendapatkan perhatian siswa kembali.
Maslow
dan Rogers mengakui pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Menurut Maslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri.
Ia menemukan 15 ciri orang yang mampu mengaktualisasi diri. Ciri
tersebut adalah (a) berkemampuan mengamati suatu realitas secara
efisien, apa adanya, dan terbatas dari subjektivitasnya, (b) dapat
menerima diri sendiri, orang lain, secara sewajarnya, (c) berperilaku
spontan, sederhana, dan wajar, (d) terpusat pada masalah atau tugasnya,
(e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang tinggi, (f)
memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan
kebudayaannya, (g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh
gairah,(h) dapat mengalami pengalaman puncak, (i) memiliki rasa
keterikatan, solidaritas kemanusiaan yang tinggi, (j) dapat menjalin
hubungan pribadi yang wajar, (k) memiliki watak terbuka dan bebas
prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan tinggi, (m) memiliki rasa
humor terpelajar, (n) memiliki kreativitas dalam bidang kehidupan, (o)
memiliki otonomi tinggi.
C. KESIMPULAN
Motivasi
sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu (i) motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada
motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani
manusia dan (ii) motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari.
Motivasi
pada diri seseorang bersumber dari dalam diri (motivasi internal) yaitu
motivasi yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
memang dalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan
tindakan dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal) yaitu motivasi
yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari
luar diri individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar